- by Admin
- 9 Desember 24
Tribratanews.surakarta.jateng.polri.go.id,Surakarta- Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta AKBP Gatot Yulianto, SIK.MHP mewakili Kapolresta Surakarta menghadiri Coretan pertama mural yang digelar oleh BNN kota Surakarta sebagai wujud dukungan kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap (P4GN) di Kelurahan Timuran kecamatan Banjarsari kota Surakarta, Jumat (18/3).
Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Wakil Walikota Drs. Teguh Prakosa, Kepala BNN Surakarta Kombes.Pol. Ari Kurniawansyah Warsa,SIK.MH, Dandim 0735/ Surakarta Letkol Inf. Devy Kristiono,SE, Wakapolresta Surakarta AKBP Gatot Yulianto,SIK.MHP, Kasipers Korem 074/ Warastratama Mayor Ali Murtadho, Wakil Presiden Lions Club Solo Mustika Herman Winarno, Anggota DPRD Kota Surakarta Roy Saputro, Kapolsek Banjarsari Kompol Joko Satrio,SH, Danramil Banjarsari Kapten.Inf.Mulyono, Camat Banjarsari Beny Supartono dan Lurah Timuran Supiyanto.
Dalam Sambutannya Wakil Presiden Lion Club Solo Mustika Herman Winarno menyampaikan Bangsa kita ini akan lebih maju lagi apabila generasi muda terhindar dari Narkoba. Bangsa tercinta Indonesia tentu saja masalah narkoba ini harus dijadikan perhatian khusus supaya benar-benar bisa teratasi dengan baik dan slogan “Berani Tolak, Berani Rehab dan Berani Lapor” .
“Kita secara bersama supaya kasus narkoba di Indonesia bisa teratasi dan generasi muda bisa meneruskan perjuangan dari bangsa kita tercinta Indonesia,” kata Herman.
Selain itu Kepala BNN kota Surakarta Kombes.Pol. Ari Kurniawansyah Warsa,SIK.MH juga mengatakan kegiatan pencoretan moral tentunya dengan salah satu media atau upaya untuk menurunkan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di wilayah Kota Surakarta tentunya hal-hal yang dekat dengan segala macam kegiatan maupun inovasi-inovasi kegiatan dalam rangka pencegahan Pemberantasan penyalahgunaan dan Peredaran gelap narkotika.
Sedangkan Wakil Walikota Surakarta Drs. Teguh Prakosa menyampaikan sasaran paling mudah adalah remaja-remaja ini yang harus kita lakukan satu pengawasannya adalah orang tua karena saat ini sudah mulai agak berkurang kemudian sekolah juga tidak bisa mengontrol tiap hari karena memang dia hanya setengah hari di sekolah datanglah setengah hari di rumah tetapi yang hari berikutnya itu lebih banyak di masyarakat yang temennya kita gak bisa ngontrol.
“Untuk itu hari ini momen yang baik pemerintah kota mengapresiasi gerakan ini sebagai embrio agar gerakan ini akan menularkan kepada yang lain supaya jelas menyentuh anak-anak muda bisa disalurkan lewat mural,” ujar Teguh.