Polres Grobogan – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Grobogan mulai menurun setelah beberapa waktu lalu sempat meledak.
Hingga saat ini, petugas dari Kodim dan Polres Grobogan masih terus membantu petugas Dinas Peternakan Grobogan untuk memberikan obat ataupun vitamin pada hewan ternak milik warga.
Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan menyebutkan, jumlah kecamatan dengan status zona hijau menjadi lima kecamatan. Kelima kecamatan itu yakni Klambu, Gubug, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Kedungjati.
Sebelumnya, hanya Klambu saja yang tidak ditemukan kasus LSD. Data per Jumat (28/4/2023) kemarin itu menyebutkan, dari 14 kecamatan yang masih zona merah, kasus terbanyak terdapat di Kecamatan Geyer dengan 418 kasus, disusul Toroh dengan 404 kasus Kemudian Kecamatan Pulokulon dengan 399 kasus, dan Kradenan dengan 263 kasus.
Saat ini, masih ada kasus aktif 600 kasus. Namun, memang tidak terdapat kasus baru. Sementara, total sapi sembuh dari LSD sebanyak 1102 ekor. Kemudian, total sapi mati dan dipotong ada 126 ekor. Total kasus LSD di Grobogan sejauh ini pun tercatat sebanyak 1822 kasus.
Sebelumnya, banyaknya kasus LSD sempat membuat Grobogan menempati peringkat kedua terbanyak di Jawa Tengah. Terbanyak pertama yakni Kabupaten Semarang, sedangkan ketiga yakni Boyolali.
Meski Grobogan terbanyak kedua dilihat dari total kasus, namun persentase dari total populasi cukup rendah, yakni hanya 0,83 persen. Angka tersebut lebih kecil dibanding Kabupaten Semarang sebesar 2,24 persen. Sementara, Boyolali presentase kasus dari total populasi sebesar 0,64 persen.
Support by: Polda Jateng Cyber Team