- by Admin
- 19 Februari 25
Polres Grobogan – Masih dalam nuansa lebaran, Kodim dan Polres Grobogan menggelar acara halal bihalal bersama dengan para pendekar silat yang dilaksanakan di Kampoeng Sawah Krangganharjo (KSK), Toroh, Grobogan, Jumat (12/5/2023).
Dalam halalbihalal tersebut, hadir perwakilan perguruan pencak silat Pagar Nusa, IKSPI (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) Kera Sakti, PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) 16, PSHT 17, PSHW (Persaudaraan Setia Hati Winongo), dan Ketua IPSI Grobogan Sintono.
Dihadapan para perwakilan pendekar silat yang ada di Kabupaten Grobogan, Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan menyatakan bahwa perguruan silat di Grobogan tak diizinkan lagi menggelar acara dangdutan di tempat terbuka.
AKBP Dedy Anung Kurniawan menyatakan, kebijakan tersebut diambil menyusul adanya gesekan antarperguruan silat baru-baru ini. Selain itu, perguruan silat juga diimbau menggelar kegiatan yang sifatnya keagamaan seperti sholawatan.
’’Terkait dengan pelaksanaan kegiatan keramaian, kami sudah bersepakat tidak ada lagi kegiatan hiburan dangdut di tempat terbuka. Kami tidak akan mengeluarkan izin yang ada dangdutnya,’’ ujar Kapolres Grobogan.
Menurut Kapolres Grobogan, terjadinya gesekan beberapa hari yang lalu memang dilakukan para anggota perguruan silat di tingkat bawah. Namun demikian, diambilnya kebijakan tersebut menjadi konsekuensi agar menjadikan anggota perguruan silat mawas diri.
Kapolres Grobogan pun juga meminta kejadian tersebut dijadikan sebagai pelajaran berharga. Para perguruan silat, menurutnya memiliki tanggungjawab besar dalam kejadian tersebut meskipun terdapat tamu dari luar daerah dalam gesekan yang terjadi.
’’Kita semua bahu-membahu untuk menjaga kamtibmas. Ini menjadi pelajaran berharga. Dua-duanya salah. Meski ada tamu, tapi kita punya tanggungjawab besar,’’ lanjutnya.
Senada dengan Kapolres Grobogan, Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan menambahkan, pihaknya meminta agar kerukunan antarperguruan silat tidak hanya di level pimpinan. Namun juga anggota sampai level paling bawah.
’’Kita minta agar jangan hanya di atas, tapi di bawah juga habiskan tradisi itu (gesekan). Jangan cari teman untuk cari musuh. Kita kikis yang seperti itu,’’ ujar dia.
Sementara itu perwakilan IKSPI Kera Sakti Agus Rianto, mengakui gesekan yang terjadi bermula dari halalbihalal yang digelar perguruannya. Dia pun setuju dengan dilarangnya kegiatan dangdutan oleh perguruan silat. Sebab kegiatan tersebut biasanya menimbulkan massa yang banyak.
’’Kami yang kemarin menggelar halalbihalal. Kami pribadi minta maaf. Alangkah baiknya tidak dilaksanakan lagi karena mengundang massa dan sebagainya,’’ katanya.