Minggu, 3 Maret 2024

Berkuda, Dandim dan Kapolres Grobogan Pimpin Kirab Boyong Grobog


  • by Admin  |
  • Minggu, 3 Maret 2024
Berkuda, Dandim dan Kapolres Grobogan Pimpin Kirab Boyong Grobog

Polres Grobogan – Polda Jateng – Pemerintah Kabupaten Grobogan menggelar prosesi adat boyong grobog dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Grobogan ke-298. Seperti tahun sebelumnya grobog yang menjadi tempat benda-benda pusaka peninggalan Bupati pertama Grobogan itu, dikirab mulai dari Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan hingga pendapa Kabupaten Grobogan, pada Minggu (3/3/2024) pagi.

“Boyong grobog” sendiri, merupakan suatu prosesi yang menceritakan asal muasal dalam sejarah Kabupaten Grobogan. Grobog (kotak) yang berisi dengan senjata pusaka kerajaan dipindahkan dari Kecamatan Grobogan ke Kecamatan Purwodadi. Bersamaan dengan itu maka ibu kota Kabupaten Grobogan pun berpindah dari Kecamatan Grobogan ke Kecamatan Purwodadi saat ini.

“Grobog” yang merupakan sebuah kotak kayu yang digunakan untuk menyimpan pusaka itu, menjadi cikal bakal nama Kabupaten Grobogan yang berdiri pada tahun 1726. Grobog tersebut merupakan peninggalan Pangeran Puger yang merupakan Bupati pertama Grobogan.

Sejarah perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan dari Kecamatan Grobogan ke kota Purwodadi itu sendiri, terjadi pada tahun 1864. Dan hal itu, hingga kini telah menjadi warisan budaya yang selalu diperingati melalui prosesi adat boyong grobog.

Dalam prosesi adat boyong grobog ini, Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan, berperan sebagai manggalayuda bersama dengan Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan.

Dengan berkuda, Dandim dan Kapolres Grobogan memimpin rombongan peserta kirab boyong grobog dari Kelurahan Grobogan Kecamatan Grobogan hingga pendapa Kabupaten Grobogan.

Dalam pelaksanaan kirab boyong grobog, warga yang hadir memperebutkan gunungan yang berisi hasil bumi. Mereka percaya bisa mendapatkan berkah dari gunungan yang terbuat dari hasil bumi tersebut, sehingga mereka rela berdesak-desakan untuk rebutan.

Gunungan sengaja disuguhkan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah, tanda syukur melimpahnya pangan, dengan harapan hasil panen di Kabupaten Grobogan dari tahun ke tahun bisa semakin melimpah.

“Boyong grobog ini merupakan sejarah perpindahan pemerintahan dari Kecamatan Grobogan ke Purwodadi,” jelas Kapolres Grobogan.

“Semoga Grobogan makin hebat, warga sejahtera, para petani panennya melimpah,” pungkas AKBP Dedy Anung Kurniawan.

Baca juga